Perekonomian INDONESIA
“menganalisis jurnal mengenai metode var”
Disusun oleh :
Nama : Dini Dwi Damayanti A
NPM : 23214179
Kelas :1EB02
UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
2015
⦁ Metode VAR
⦁ Pengertian VAR
Salah satu teknik pengukuran risiko adalah Value at Risk (VaR). Value at Risk (VaR) merupakan metoda perhitungan market risk untuk menentukan risiko kerugian maksimum yang dapat terjadi pada suatu portfolio, baik single-instrument ataupun multi-instruments, pada confidence level tertentu, selama holding period tertentu, dan dalam kondisi market yang normal. Salah satu instrumen pengukuran risiko adalah VaR (Value at Risk). VaR dapat diartikan sebagai stimasi potensi kerugian maksimal pada periode tertentu dengan tingkat keyakinan (confidence level) tertentu dan dalam kondisi pasar yang normal.
Risiko dapat diartikan sebagai kemungkinan terjadinya hasil yang tidak diinginkan atau berlawanan dari yang diinginkan. Risiko dapat menimbulkan kerugian apabila tidak diantisipasi serta tidak dikelola dengan semestinya. Sebaliknya risiko yang dikelola dengan baik akan memberikan ruang pada terciptanya peluang untuk memperoleh suatu keuntungan yang lebih besar.
Risiko tidak harus selalu dihindari, melainkan harus dikelola dengan baik. Penjelasan yang terkait dengan hal itu dapat dijelaskan dengan ilustrasi sederhana berikut.
Contoh :
“Sebuah bank memperoleh dana dalam bentuk deposito sebesar Rp.1 milyar, bunga 12% pertahun dengan jangka waktu 1 bulan. Jika ingin memperoleh keuntungan dari dana tersebut, maka bank harus mengalokasikan dana yang diperoleh kedalam aktiva produktif seperti pinjaman atau investasi dengan hasil yang lebih besar dari 12% pertahun. Pilihan itu akan menimbulkan risiko yang dalam kondisi paling ekstrim, aktiva produktif tersebut tidak kembali.
Dalam hal ingin menghindarkan dari risiko yang mungkin akan timbul, maka
cara yang paling aman adalah mengendapkan dana tersebut didalam bank. Sangat likuid dan sangat aman. Menghindari risiko, secara sepintas terlihat aman, namun sebenarnya pada saat yang bersamaan kita tidak akan mendapatkan apa-apa dari dana 1 milyar tersebut. Sebaliknya kewajiban bunga terhadap nasabah tetap harus dibayarkan dan Bank akan mengalami kerugian sebesar suku bunga berlaku yang harus dibayarkan”.
⦁ Jenis-jenis VAR
VaR memiliki tiga metoda untuk perhitungan, Ketiga metoda tersebut memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing, antara lain:
⦁ Variance-covariance approach atau disebut juga delta normal method.
⦁ Keunggulan dari sisi kemudahan komputasi dan implementasi.
⦁ Kelemahan dalam hal akurasi (lebih lemah) dibandingkan dua metoda lainnya.
⦁ Historical Simulation Method
⦁ Keunggulan metode ini adalah yang paling simple dan paling transparan dalam perhitungan. Termasuk dalam perhitungan nilai portfolionya.
⦁ Kelemahan metode ini tidak menggunakan distribusi normal
pada return assetnya.
⦁ Monte Carlo Simulation Method
⦁ Keunggulan metode ini adalahyang relatif simpel dibandingkan Variance covariance model yaitu memiliki keunggulan dalam akurasi.
⦁ kelemahan dalam hal komputasi yang lebih rumit dibandingkan historical simulation method.
KRITERIA KUALITATIF
Bank harus memiliki unit pengendali risiko yang independent terhadap para
trader, dan senior manajemen harus terlibat dalam proses pengendalian risiko, serta
model internal yang digunakan bank harus terintegrasi dengan segenap fungsi manajemen. Lebih jauh bank harus menciptakan batasan terhadap besarnya eksposur yang diambil para tradernya. Kemudian bank secara regular harus memerlukan back testing untuk menguji apakah kerugian aktual yang terjadi sesuai dengan yang diprediksi VaR dan stress testing untuk mengidentifikasi suatu kejadian yang bukan merupakan input dalam perhitungan VaR. Kedua uji ini harus dikaji secara regular oleh senior manajemen. Terakhir, bank harus melakukan suatu kajian yang independen terhadap unit pengambil risiko dan unit pengendali risiko, paling tidak untuk setahun sekali.
KRITERIA KUANTITATIF
Sebagai pelengkap dari kriteria kualitatif, model yang digunakan bank harus
mengandung jumlah factor risiko yang “cukup”, bergantung pada kompleksitas aktivitas trading yang dilakukan. Setelah kondisi ini terpenuhi, pembebanan modal untuk membetengi dari risiko pasar dihitung dengan menggunakan VaR harian denga horizon waktu 10 hari dengan tingkat keyakinan 99% dengan periode observasi paling tidak satu tahun kebelakang. Data yang digunakan bank paling tidak harus disesuaiakan setiap caturwulan.
Contoh misalnya sebagai berikut :
jika VaR harian adalah Rp.100 milyar, maka VaR untuk periode 10 hari cukup dengan mengalikan Rp.100 milyar dengan √10. Berdasarkan rekomendasi BIS, besarnya minimum capital charge yang harus disiapkan adalah VaR rata-rata 60 hari kebelakang dikali √10 dikali dengan 3 (multiplication factor yang minimum sebesar 3) atau VaR hari sebelumnya,
bergantung pada mana yang lebih besar.
Melihat dan bercermin pada kriteria tersebut serta kondisi ekonomi
perusahaan/bank dapat dirasakan bahwa banyak persiapan yang harus dilakukan
untuk mampu menerapkan VaR dalam perhitungan besarnya risiko pasar.
Minggu, 26 April 2015
Rabu, 01 April 2015
KAU ITU BUKAN HUJAN
Aku harus lebih sabar dari siapapun ..
Aku harus lebih kuat dari siapapun ..
Jangan kan untuk menangis , berharap aku dapat menangis saja itu tidak boleh..
Karena aku sudah sejauh ini ..
Karena aku sudah mulai lupa bagaimana rasanya mempunyai hati untuk orang lain..
Aku harus lebih kuat menghadapi apa yang akan kuterima didepan mataku..
Jika kau ingin datang kepadaku..
Berfikir lah dahulu , apakah kau datang hanya sesaat untuk bersantai atau kau akan mengajak ku bersamamu ..
Jadi kumohon untuk tidak datang lagi jika kau hanya datang untuk bertamu ..
Pikirkan lagi bagaimana sulitnya aku sampai pada tahap ini..
Bukan aku menyombongkan diri ..
Bukan karena aku membencimu ..
Tapi berhentilah menghantui ku dengan kunjungan mu yang tiba tiba ..
Jangan berfikir aku egois..
Aku hanya tidak ingin kembali kelubang yang sama ..
Aku harus lebih kuat dari siapapun ..
Jangan kan untuk menangis , berharap aku dapat menangis saja itu tidak boleh..
Karena aku sudah sejauh ini ..
Karena aku sudah mulai lupa bagaimana rasanya mempunyai hati untuk orang lain..
Aku harus lebih kuat menghadapi apa yang akan kuterima didepan mataku..
Jika kau ingin datang kepadaku..
Berfikir lah dahulu , apakah kau datang hanya sesaat untuk bersantai atau kau akan mengajak ku bersamamu ..
Jadi kumohon untuk tidak datang lagi jika kau hanya datang untuk bertamu ..
Pikirkan lagi bagaimana sulitnya aku sampai pada tahap ini..
Bukan aku menyombongkan diri ..
Bukan karena aku membencimu ..
Tapi berhentilah menghantui ku dengan kunjungan mu yang tiba tiba ..
Jangan berfikir aku egois..
Aku hanya tidak ingin kembali kelubang yang sama ..
Untukmu yang datang tiba tiba
Berhentilah datang jika hanya sesaat ..
ingatlah kau itu bukan hujan yang datang tiba tiba lalu pergi..
Pikirkan lah mengenai perasaanku sedikit saja ..
Pikirkanlah aku bersama luka yang bahkan belum mengering ..